Pengembangan dan penerapan sains komputasi untuk life science

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sains Komputasi merupakan bidang multidisiplin berkembang pesat yang menggunakan kemampuan komputasi canggih untuk memahami dan memecahkan masalah yang kompleks. Bidang  ini merupakan bidang ilmu baru yang merupakan irisan sains, ilmu komputer, dan matematika karena banyak penyelidikan ilmiah sekarang melibatkan komputasi serta teori dan eksperimen. Sains Komputasi biasanya menyatukan tiga elemen yang berbeda:

  1. Modeling, algoritma dan simulasi, misalnya numerik dan non-numerik, diskrit dan kontinu.
  2. Software dikembangkan untuk memecahkan masalah sains, misalnya, biologi, fisik, dan sosial),
         teknik, kedokteran, dan humaniora;
  3. Komputer dan ilmu informasi yang mengembangkan dan mengoptimalkan sistem hardware yang
         canggih, perangkat lunak, jaringan, dan komponen manajemen data, misalnya pemecahan
         lingkungan masalah.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komputer maka semakin berkembang pula penelitian tentang pemanfaatan sains komputasi di bidang kedokteran, biologi dan pertanian. Sains Komputasi banyak diterapkan pada bidang kedokteran, pertanian, dan biologi. Pada bidang kedokteran banyak dikembangkan algoritma dan metode untuk membantu dokter dalam mengolah data-data medis. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan dokter untuk perencanaan pengobatan pasien dan tindakan medis. Pada bidang pertanian dan biologi, sains komputasi banyak digunakan untuk klasifikasi tanaman, diagnosis penyakit pada tanaman, analisis DNA dan prediksi kondisi lingkungan.

Secara garis besar, Pusat Studi Biomatematika Jurusan Matematika Universitas Brawijaya mengembangkan            metode  dan  algoritma  pada bidang life  science, dan mengembangkan metode optimasi untuk model matematika dan algoritma. Pusat Studi Biomatematika Jurusan Matematika Universitas Brawijaya mengembangkan algoritma dan metode dalam pemanfaatan citra untuk sistem diagnosis penyakit pada tanaman maupun manusia, misalnya saja mendeteksi plak yang ada pada pembulu darah, penyakit arthritis pada tulang  dan  penyakit  pada  daun  tanaman. Pada  bidang  kedokteran, citra  medis  perlu disegmentasi untuk memisahkan objek dalam hal ini organ yang terjangkit penyakit dan organ yang sehat. Citra medis yang tersegmentasi dapat menghasillkan informasi yang berguna untuk diagnosis dan perawatan suatu penyakit.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]